Halaman

Selasa, 27 Maret 2012

KAYU MANIS

JUDUL              : RENCANA KEGIATAN AGRIBISNIS
NAMA MHS     : hardyya
NIM                 : D1A010059
JURUSAN         : PERTANIAN-AGROEKOTEKNOLOGI


KOMODITAS KAYU MANIS

Komoditas merupakan segala sesuatu yang dapat diperdagangkan, dalam hal ini yang diperdagangkan adalah hasil pertanian yaitu berupa kayu manis. Tanaman dengan bahasa latin Cinnamomum verum ini memiliki banyak kegunaan yaitu sebagai bumbu rempah-rempah, perasa dan sebagai bahan obat-obatan. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki komoditi ekspor kayu manis, pada data yang didapat :
a.      Data jumlah pangsa dunia (FAOSFAT, 2005)
No.
Negara
Pangsa dunia
(%)
1
Indonesia
26,10
2
Cina
24,63
3
Sri Langka
8,05
4
Vietnam
5,30
5
Negara lainnya
35,92
Menurut data FAO 2005 Indonesia menempati persen tertinggi sebesar 26,10%, Pada tahun 2007,2008,2009 berturut-turut 60000, 63879, 67209 ton/tahun. negara Indonesia sangat berpotensi sebagai penghasil kayu manis yang baik dalam pangsa pasar dunia.

alat mekanisasi pengolahan tanah pertama

 

A.      Kegiatan Pengolahan Tanah
Dalam kegiatan pengolahan tanah yang dilakukan, kegiatan pengolahan tanah dibagi dua :
a.       Pengolahan tanah pertama (primary tillage)
pada pengolahan tanah pertama ini tanah di belah kemudian diangkat secara miring sehingga terbalik, membuat sisa-sisa tanaman yang terdapat dipermukaan menjadi didalam tanah (terbenam) dalamnya pembalikan dan pembelahan biasanya < 16 cm pada Pada umumnya hasil pengolahan tanah masih berupa bongkahbongkah
tanah yang cukup besar, karena pada tahap pengolahan tanah ini
penggemburan tanah belum dapat dilakukan dengan efektif.
b.      Pengolahan tanah kedua (secondary tillage)
Pada pengolahan tanah kedua, pecahan-peahan tanah yang terbentuk dan sisa-sisa tanaman yang telah dibalik tadi pada pengolahan tanah pertama akan dihancurkan menjadi lebih halus dan sekaligus sehingga akan tercampur di dalam tanah.
Dengan pengolahan ini tanah tadi telah dapat digunakan dalam pembentukan bedeng, perataan dan keadaan siap tanam pada tanaman.

praktikum pengukuran pH tanah

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Tanah merupakan media berdiri tegaknya akar tanaman dan sebagai sumber kehidupan bagi tanaman itu sendiri. Di dalam tanah mengandung banyak sekali unsur-unsur kimia makro maupun mikro seperti N, P, K, Cl, Fe, Ze, Na, Al dll. Setiap unsur memiliki kemampuan yang unik dan berbeda-beda, hal ini tergantung neutron,elektron dan jumlah H+ yang dimilikinya. Dampak yang terjadi dapat mempengaruhi warna tanah, struktur bahkan kesuburan tanah itu sendiri.
Setiap tanah berbeda jumlah nilai H+ hal ini dikarenakan berpengaruh kepada daya aktivitas anion kation, kegiatan mikroorganisme dan sifat yang cocok tanaman tersebut. Pada bidang pertanian hal ini dibutuhkan karena bagaimana menyediakan pH yang cukup bagi tanaman agar tanah tidak terlalu masam ataupun terlalu basa, agar pemberian kapur guna menetralkan tanah tepat. Sehingga tujuan petani untuk menyuburkan tanah guna meningkatkan produktifitas produksi menjadi optimal.
Laporan ini dibuat juga guna menyelesaikan tugas dari dosen pembimbing mata kuliah Dasar-dasar Ilmu Tanah sebagai laporan mingguan rutin yang dikumpul setiap praktikum selanjutnya.

TANAH UTUH DAN TANAH TERGANGGU
A. Tinjauan Pustaka
Tanah dikenal sebagai sistem porus atau dengan sebutan sistem tiga fase, yaitu terbentuk dari fase padat, cairan dan gas, seperti pada Gambar 2. Fase cairan terdiri dari air tanah yang mengandung bahan-bahan mineral dan organik. Jadi air tanah (soil water) disini yang juga sering disebut dengan kelembaban tanah (soil moisture) diartikan sebagai air yang terdapat pada solum atau lapisan tanah. Air tanah ini dijumpai dalam bentuk cairan, padat (es) dan gas (uap air).Secara garis besar tanah terdiri dari dua bagian, yaitu bagian padatan dan bagian kosong atau pori (makro dan mikro) yang dapat diisi air dan udara. Komposisi dan keberadaan bagian-bagian ini akan menentukan kedudukan dan sifat tanah, seperti potensial tekanan dan kandungan airnya serta kerapatan volume dan konduktivitas hidroliknya.Menurut Lembaga Penelitian Tanah (1979), definisi berat isi tanah adalah berat tanah utuh (undisturbed) dalam keadaan kering dibagi dengan volume tanah, dinyatakan dalam g/cm3 (g/cc). Nilai berat isi tanah sangat bervariasi antara satu titik dengan titik lainnya karena perbedaa kandungan bahan organik, tekstur tanah, kedalaman tanah,        

PRISMA GELAS

PRISMA GELAS


A.    TUJUAN
-    Mengenal prisma beserta sifat- sifatnya.
-    Menentukan sudut deviasi

B.    ALAT DAN BAHAN
-    Prisma gelas
-    Kertas HVS atau kertas gambar
-    Busur derajat
-    Jarum pentul 4 buah
-    Mistar 30 cm
-    Paku paying
-    Triplek 25 x 25 cm
-    Pensil runcing

C.    PRINSIP TEORI
Prisma adalah benda bening yang diatasi oleh bidang datar yang membentuk sudut-sudut satu sama lainnya.
Gambar. a menunjukkan penampang melintang prisma.

PENGOLAHAN TANAH SAWAH


Tujuan dari pengolahan tanah sawah adalah :
a.       Pengendalian gulma, termasuk usaja pemanfaatan sisa-sisa tanaman dan vegetasi
b.      Mempersiapkan tanah sebagai tempat tumbuh bibit.
c.       Pada budidaya padi sawah, kebanyakan meliputi sistem : meratakan petak sawah agar pengairan dapat berlangsung baik serta merata.
d.      Unutuk padi sawah pengolahan tak berlaku  dalam tujuan memperbaiki struktur tanah (karena tanah basah tak berstruktur)

METODE KONSERVASI TANAH DAN AIR (METODE VEGETATIF)


Metode ini dilakukan secara biologi dengan penggunaan tanaman, dimana tanaman itu berfungsi :
-          Melindungi tanah dari daya perusak butiran hujan
-          Melindungi tanah dari daya perusak aliran permukaan (run off)
-          Memperbaiki kapasitas infiltrasi tanah
Metode ini terlingkup dalam :
a.       Reboisasi
b.      Penanaman rumput
c.       Tanaman penutup tanah (cover crop)
Dapat dibedakan :
 - tanaman penutup tanah rendah
- tanaman penutup tanah sedang
- tanaman penutup tanah tinggi
d.

Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman

Pertumbuhan dapat dicirikan sebagai berikut :
a.       Peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa
pertambahan ukuran (volume, massa, dan tinggi).
b.      Dapat diukur serta dinyatakan secara kuantitatif.
c.       Irreversibel (tidak kembali ke asal)
Jadi pertumbuhan pada tanaman diukur berdasarkan berubahan secara kuantitatif selama siklus hidup tanaman serta bertambah besar dan berat tanaman atau bagian tanaman akibat adanya penambahan sel baru yang sehingga membesarnya ukuran tanaman yang tidak akan kembali.
Perkembangan dapat dicirikan sebagai berikut :
a.       Peristiwa diferensiasi menghasilkan perbedaan yang tampak pada struktur dan fungsi masing-masing organ, sehingga perubahan yang terjadi pada organisme tersebut semakin kompleks.
b.      Proses ini berlangsung secara kualitatif.

Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan tanaman

Ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, diantarnya lingkungan dan internal (kejadian tumbuhan) itu sendiri :

0. Faktor Internal
a.  Genetik
     setiap tumbuhan memiliki sifat genetik yang berbeda-beda, beberapa memiliki sifat berbatang tinggi atau rendah, kecepatan tumbuh tinggi dan rendah, tergantung baik buruknya sifat gen itu sendiri.
b. Hormon
Hormon ditemukan oleh F. W. Went pada tahun 1928 Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan, yaitu hormon. Hormon tumbuhan Hormon berasal dari bahasa Yunani hormalin yang berarti penggiat. Hormon tumbuhan disebut fitohormon. Fitohormon tersebut, yaitu :
1.      Auksin
Pertama kali digunakan oleh Frits Went yang menemukan bahwa suatu senyawa menyebabkan pembengkokan koleoptil kearash cahaya, pembengokan ini akibat terpacunya pemanjangan sel pada sisi yang ditempeli potongan agar mengandung auksin yang diketahui sebagai asam indol asetat (IAA) auksin berperan :
-          Perkembangan buah
-          Dominasi apikal
-          Absisi
-          Pembentukan akar adventif