Halaman

Selasa, 27 Maret 2012

Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman

Pertumbuhan dapat dicirikan sebagai berikut :
a.       Peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa
pertambahan ukuran (volume, massa, dan tinggi).
b.      Dapat diukur serta dinyatakan secara kuantitatif.
c.       Irreversibel (tidak kembali ke asal)
Jadi pertumbuhan pada tanaman diukur berdasarkan berubahan secara kuantitatif selama siklus hidup tanaman serta bertambah besar dan berat tanaman atau bagian tanaman akibat adanya penambahan sel baru yang sehingga membesarnya ukuran tanaman yang tidak akan kembali.
Perkembangan dapat dicirikan sebagai berikut :
a.       Peristiwa diferensiasi menghasilkan perbedaan yang tampak pada struktur dan fungsi masing-masing organ, sehingga perubahan yang terjadi pada organisme tersebut semakin kompleks.
b.      Proses ini berlangsung secara kualitatif.


1.1 Pertumbuhan dan Perkembangan awal
a. Embrio (biji)
Tahap dimulai dari bibit yaitu biji sebagai alat kehidupan baru tanaman yang tumbuh sebagai alat reproduksi dan penyebaran dari spesies tanaman induknya. Struktur biji tanaman terdiri atas koleoptil, plumula, radikula, koleoriza, skutelum dan endosperma. Bagian-bagian biji itu memiliki fungsinya masing-masing.
Pada tanaman dikotil maupun monokotil plumula merupakan poros embrio yang tumbuh ke atas yang selanjutnya menjadi daun pertama, sedangkan radikula, adalah poros embrio yang tumbuh ke bawah dan akan menjadi akar primer. Skutelum berfungsi sebagai alat penyerapan makanan yang trdapat didalam endosperma sedangkan koleoptil berfungsi melindungi plumula, pada jagung koleoriza berfungsi sebagai pelindung radikula.
b. Perkecambahan
Perkecambahan merupakan peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi tanaman baru. Biji dapat berkecambah pada lingkungan yang sesuai dengan keperluan seperti suhu, air yang memadai, persediaan oksigen, kelembaban dan cahaya. Tumbuhan dikotil dan monokotil memiliki perbedaan dalam bentuk perkecambahannya pada tumbuhan monokotil  struktur perkecambahannya meliputi radikula, akar primer, plumula, koleoptil dan daun pertama sedangkan dikotil terdiri atas akar pirmer, hipokotil , kotiledon, epokotil dan daun pertama.

Ket. (gambar)  : (a) dikotil, (b) monokotil
            Berdasarkan letak kotiledon, perkecambahan dapat dibagi 2 :
a.       perkecambahan epigeal, kotiledon terdapat di permukaan tanah karena terdorong oleh pertumbuhan hipokotil yang memanjang ke atas .
b.      perkecambahan hipogeal, kotiledon tetap berada dibawah tanah, sedangkan plumula keluar dari permukaan tanah dikarenakan pertumbuhan epikotil yang memanjang kearas atas.
 







Ket. (gambar)  : (a) epigeal, (b) hipogeal

1.2 Pertumbuhan Primer
Setelah proses perkecambahan berlangsung tumbuhan mengalami perkembangan dan pertumbuhan lebih lanjut. Tumbuhan akan membentuk akar, batang dan daun. Ujung batang dan akar akan tumbuh memanjang akibat aktifnya sel-sel meristematik yang dapat disebut sebagai pertumbuhan primer. Sel-sel ini dapat juga berdiferensiasi menjadi sel baru yang memiliki fungsi khusus. Daerah-daerah pertumbuhannya pada ujung akar dan batang dapat dibagi 3, yaitu :
a.       Pembelahan pada ujung akar. Sel ini mengalami pertumbuhan dan perkembangan pada struktur akar pertama
b.      Daerah pemajangan terletak setelah daerah pembelahan. Pada daerah ini sel mengalami pembesaran dan permanjangan.
c.       Daerah diferensiasi. Daerah yang selnya berdiferensiasi (mengalami perubahan bentuk dan fungsi baru)
             
1.3 Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan ini dapat terjadi pada tanaman dikotil atau gymnospermae, pertumbuhan ini terjadi karena meristem sekunder (lateral dan interkalar), meristem sekunder pada tumbuhan meliputi :
a.       Kambium gabus (felogen)
Jaringan gabus yang dihasilkan oleh felogen bekerja sebagai pelindung yang menggantikan jaringan epidermis yang telah mati
b.      Kambium Fasis (Vesikuler)
Kambium ini memiliki fungsi mengahasilkan xilem sekunder ke arah dalam dan membentuk floem sekunder ke arah luar yang menggantikan xilem primer  dan floem primer yang hidup relatif pendek sehingga batang tumbuhan bertambah besar, aktifitas ini disebut pertumbuhan sekunder. Seluruh jaringan yang ada di dalam kambium disebut kayu dan jaringan di bagian luar disebut kulit.
            Pembentukan kambium ini dipengaruhi musim jika kondisi buruk (kemarau ) jaringan yang dhasilkan sedikit, sebaliknya jaringan akan berkembang baik biasanya pada musim hujan sehingga bentuk lapisan melintang kambium menjadi berlapis tebal dan tipis.
Gambar : lapisan melintang kambium tumbuhan

1.4 Pertumbuhan Terminal
Pertumbuhan ini terjadi pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan berbiji, yang dibagi 3 daerah pertumbuhan dan perkembangan :
a.       daerah pembelahan
terjadi pada paling ujung organ tumbuhan, memiliki sel yang besar berdinding sel tipis dan aktif membelah.
b.      daerah perpanjangan
merupakan daerah hasil pembelahan sel meristem, yang bertumpuk hingga terjadi perpanjangan hal ini diakibatkan oleh pembelahan sel meristem primer lebih cepat dari pada meristem sekunder
c.       daerah differensiasi
terletak di bagian bawah daerah sel perpanjangan yang berdiferensiasi menjadi korteks, epidermis dan empulur, parenkim, penunjang dan pengankut (xilem dan floem)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar