A. Kegiatan Pengolahan Tanah
Dalam kegiatan pengolahan tanah yang dilakukan, kegiatan pengolahan tanah dibagi dua :
a. Pengolahan tanah pertama (primary tillage)
pada
pengolahan tanah pertama ini tanah di belah kemudian diangkat secara
miring sehingga terbalik, membuat sisa-sisa tanaman yang terdapat
dipermukaan menjadi didalam tanah (terbenam) dalamnya pembalikan dan
pembelahan biasanya < 16 cm pada Pada umumnya hasil pengolahan tanah
masih berupa bongkahbongkah
tanah yang cukup besar, karena pada tahap pengolahan tanah ini
penggemburan tanah belum dapat dilakukan dengan efektif.
b. Pengolahan tanah kedua (secondary tillage)
Pada
pengolahan tanah kedua, pecahan-peahan tanah yang terbentuk dan
sisa-sisa tanaman yang telah dibalik tadi pada pengolahan tanah pertama
akan dihancurkan menjadi lebih halus dan sekaligus sehingga akan
tercampur di dalam tanah.
Dengan pengolahan ini tanah tadi telah dapat digunakan dalam pembentukan bedeng, perataan dan keadaan siap tanam pada tanaman.
C. Alat Dan Mesin Pengolah Tanah Pertama (Primary tillage)
Macam-macam alat dan mesin pengolahan tanah pertama (primary tillage equipment) :
1. Cangkul
Cangkul
merupakan peralatan tradisional pengolahan tanah, cangkul digunakan
untuk membalik dan memecahan tanah, keuntungan dari ini adalah dapat
digunakan pada tempat yang sulit atau sempit yang tidak bisa dilakukan
oleh alat berat traktor berbajak dan pada tempat yang bersudut miring.
Cangkul ini dapat berguna sebagai pembentuk aerasi tanah dan menahan
penguapan air. Pada umumnya cangkul pada tangkainya terbuat dari besi
dan kayu. Sudut tangkainya dibuat antara 50-70 derajat dengan mata
cankul yang tajam. Lubang pada daun cangkul dibuat tidak bulat tetapi
persegi empat.
2. Bajak
Peralatan
ini digunakan untuk melakukan kegiatan pengolahan tanah pertama.
Peralatan pengolahan tanah ini biasanya berupa bajak (plow) dengan jenis yang bermacam-macam yang ditarik oleh traktor atau hewan. merupakan sebuah alat di bidang pertanian yang digunakan untuk menggemburkan tanah sebelum melakukan penanaman dan penaburan benih, juga merupakan salah satu alat paling sederhana dan berguna dalam sejarah.
Pada awal masa pertanian mulai berkembang, manusia hanya menggunakan sekop. Adalah mudah bagi penduduk yang tinggal di daerah yang sangat subur seperti di tepi sungai Nil, di mana banjir tahunan selalu memperbaharui tanah di daerah tersebut. Tetapi, untuk secara teratur bercocok-tanam
di daerah yang kurang subur, tanah harus digemburkan terlebih dahulu
agar setelahnya dapat membuat alur untuk menabur benih. Tujuan utama
dari membajak adalah untuk membawa tanah bagian dalam yang subur ke permukaan. Bajak biasanya ditarik oleh seekor sapi. Walau demikian, di beberapa daerah, bajak ditarik oleh kuda. Sedangkan, di negara-negara maju, dipergunakan tenaga uap.
Saat ini bentuk bajak sangat bermacam-macam hal
ini tergantung pada peralatan yang digunakan khusus yang sesuai antara
tujuan pengolahan tanah tersebut. Berdasarkan bentuk dan kegunaannya,
secara garis besar bajak dibedakan atas beberapa jenis, yaitu:
1. Bajak singkal (mold board plow)
Bajak
singkal termasuk bajak yang paling tua. Di Indonesia bajak singkal
inilah yang paling sering digunakan oleh petani untuk melakukan
pengolahan tanah, dengan tenaga ternak hela sapi atau kerbau sebagai
sumber daya penariknya.
Secara umum bajak singkal dibedakan atas 2 jenis, yaitu bajak singkal
satu arah (one-way moldboard plow) dan bajak singkal dua arah
(two-way moldboard plow). Bajak singkal satu arah adalah jenis bajak
singkal dimana pada waktu pengolahan tanah akan melempar dan membalik
tanah hanya pada satu arah saja. Sedangkan bajak singkal 2 arah pada
waktu mengolah tanah arah pelemparan atau pembalikan tanah dapat
diatur 2 arah, yaitu ke kanan dan ke kiri. Bagian-bagian utama dari
bajak singkal yang aktif mengolah tanah adalah pisau bajak (share),
singkal (moldboard) dan penstabil bajak (landside).
| |
2. Bajak piringan (disk plow)
a. Keunggulan :
Cocok
pada tanah yang lengket, tidak mengikis dan kering dimana bajak singkal
tidak dapat masuk pada tanah berbatu, atau banyak sisa-sisa akar, tanah
gambut, serta untuk pembajakan tanah yang berat. Namun penggunaan bajak
piringan ini untuk pengolahan tanah ada
b. juga kelemahannya antara lain:
tidak
dapat menutup seresah dengan baik bekas pembajakan tidak dapat
betul-betul rata; hasil pengolahan tanahnya masih berbongkah-bongkah,
tetapi untuk lahan yang erosinya besar hal ini justru dianggap
menguntungkan.
3. Bajak rotari atau bajak putar (rotary plow)
Pengolahan
tanah dengan bajak akan menghasilkan bongkahan-bongkahan yang besar,
sehingga biasanya masih diperlukan tambahan pengerjaan untuk memperoleh
keadaan tanah yang lebih halus lagi. Untuk mengatasi lengketnya tanah
pada pisau maka dapat dilakukan dengan mengurangi jumlah pisau dan
mempercepat putaran pada rotor dan memperlambat gerakan maju. Makin
cepat perputaran rotor akan lebih banyak daya yang digunakan, namun akan
diperoleh hasil penggemburan yang lebih halus. Rotari memiliki
bagian-bagian yang sangat penting, yaitu : pisau, poros putar, rotor,
penutup belakang (rear shield) dan roda dukung (land wheel). Pisau
berfungsi untuk mencacah tanah pada waktu pengolahan tanah dengan bajak
putar, pisau-pisau potong biasanya dipasang pada poros yang digerakkan
horisontal yang bekerja dengan 300 putaran per menit. Rotor berfungsi
sebagai tempat pemasangan pisau-pisau dari bajak putar. Rear shield
berfungsi untuk membantu penghancuran tanah, adanya penutup belakang ini
memungkinkan tanah lebih hancur karena tanah yang terlempar dari pisau
terbentur pada penutup. Land wheel berfungsi untuk mengatur kedalaman
pengolahan tanah.
Prinsip
kerja dari rotary ini adalah : pisau-pisau dipasang pada rotor secara
melingkar sehingga beban terhadap mesin merata dan dapat memotong tanah
secara bertahap. Sewaktu rotor berputar dan alat bergerak maju maka
pisau akan memotong tanah. Luas tanah yang terpotong dalam sekali
pemotongan tergantung pada kedalaman dan kecepatan bergerak maju.
Gerakan putaran rotor-rotor (pisau-pisau) diakibatkan daya dari rotor
yang diteruskan melalui sistem penerusan daya khusus sampai ke rotor
tersebut.
4. Bajak pahat (chisel plow)
Dalam
pengolahan tanah, bajak pahat berfungsi untuk merobek dan menembus
tanah dengan menggunakan alat yang menyerupai pahat atau ujung sekop
sempit yang disebut mata pahat atau chisel point. Mata pahat ini
terletak pada ujung tangkai atau batang yang disebut bar.
Adapun
fungsi dari baja pahat adalah untuk memecahkan tanah yang keras dan
kering, dan ini biasanya dilakukan sebelum pembajakan untuk tanah
tertentu, digunakan untuk pengerjaan pada tanah bawah, dipergunakan pada
tanah yang berjerami dan untuk menutup sisa-sisa perakaran yang berada
dalam tanah dan juga berfungsi untuk memperbaiki infiltrasi air pada
tanah sehingga dapat mengurangi erosi. Pada dasarnya bajak pahat ini
dipakai untuk pembajakan dangkal maupun pembajakan dalam sampai
kedalaman 45 cm atau lebih tergantung pada keperluan dan jenis mata
pahatnya. Jenis dan lebar alat bervariasi tergantung dari keperluan dan
sumber daya penariknya.
Beberapa fungsi dari bajak pahat tidak sama dengan fungsi bajak singkal maupun
bajak piringan. Fungsi bajak pahat adalah:
1. digunakan untuk memecahkan yang keras dan kering, ini biasa dilakukan sebelum pembajakan untuk tanah tertentu.
2. dapat digunakan untuk pengerjaan praktis pada tanah bawah
3. dipergunakan pada tanah yang berjerami, dan dipergunakan untuk memotong sisa-sisa perakaran yang berada dalam tanah.
4. dapat digunakan untuk menghancurkan lapisan keras (hardpan) atau plow sole.
5. memperbaiki infiltrasi air pada tanah, sehingga dapat mengurangi erosi.
5. Bajak tanah bawah (sub soil plow)
Bajak
tanah bawah ini dapat dikategorikan dalam jenis bajak pahat tetapi
dengan konstruksi yang lebih berat. Fungsinya tidak banyak berbeda
dengan bajak pahat, namun dipergunakan untuk pengerjaan tanah dengan
kedalaman yang lebih dalam, yaitu mencapai kedalaman sekitar (50 – 90)
cm. Untuk jenis standart tunggal biasanya dipergunakan untuk mengerjakan
tanah dengan kedalaman sampai 90 cm, sedang penarikannya menggunakan
traktor dengan daya (60 – 85) HP. Kemudian untuk bajak tanah bawah jenis
standart dua atau lebih, biasanya dipergunakan untuk pekerjaan yang
lebih dangkal.
Kadangkala pada bajak tanah bawah ini di bagian belakangnya dilengkapi dengan alat lain diantaranya:
1.
Perlengkapan mole Alat ini digandengkan di belakang bajak tanah bawah.
Alat ini berbentuk oval berdiameter (7,5 – 20) cm. Hasilnya akan
meninggalkan bekas seperti terowongan. Terowongan ini dimaksudkan untuk
perbaikan drainase, kalau keadaan ideal akan tahan sampai 7 tahun.
Perlengkapan pemupukan :
Penggandengan
alat ini pada bajak tanah bawah dimaksudkan untuk sekaligus mengadakan
pemupukan dengan kedalaman tertentu. Dalam kenyataannya, cara pemupukan
dengan sistem ini mendapatkan hasil yang menggembirakan. Jarak alur
biasanya 120 cm, tapi jarak ini dapat divariasikan menurut keadaan dan
keperluannya.
Dengan
menggunakan angka kapasitas kerja (Ha/Jam/Hp) dapat ditentukan
kapasitas kerja dari suatu traktor yang diketahui tenaga mesinnya.
Misalnya terdapat suatu unit traktor tangan dengan tenaga mesinnya 8 HP
dan bajaknya adalah bajak rotary. Jika traktor ini mengolah tanah sawah
sebanyak 2 kali bajak sampai siap tanam, maka kapasitas kerja (Ha/jam)
adalah :
8 Hp x 0,007 Ha/jam Hp = 0,056 Ha/jam
Dalam perhitungannya Bajak yang ditarik traktor atau hewan lebih diunggulkan daripada cangkul dalam skala tertentu :
Bajak (traktor atau hewan) keunggulan :
a. mempercepat pengolahan tanah secara cepat dalam skala menengah atau besar.
b. Membutuhkan tenaga kerja yang sedikit.
c. Dapat mengolah tanah secara tepat dan terukur.
d. Bekerja menjadi lebih ringan.
Bajak (traktor atau hewan) kelemahan :
a. Harga yang dibutuhkan begitu besar, tidak efektif dalam pengolahan tanah skala kecil.
b. Tidak dapat digunakan dalam area sempit, bersudut, dan miring sehingga tetap saja dibutuhkan tenaga manual manusia,
c. Dibutuhkan perawatan, dan jika ada kerusakan perbaikan mesin yang tidak murah.
Cangkul, keunggulan :
a. Dapat dilakukan oleh siapa saja
b. Tidak dibutuhkan biaya besar
c. Cocok untuk pengolahan tanah skala kecil
d. Dapat dilakukan pengolahan tanah acak, dan tidak mengganggu tanah lainnya.
e. Dapat digunakan dalam daerah sempit dan tanah miring.
Cangkul, kelemahan :
a. Tidak dapat digunakan dalam skala besar.
b. Dibutuhkan tenaga lebih dalam pengolahan tanah skala besar.
c. Pengolahan tanah tidak selalu tepat dan teratur.
d. Waktu pengerjaan lebih lama.
Maka
dari itu penggunaan bajak traktor atau hewan lebih dipilih dibandingkan
cangkul terlebih dalam cakupan waktu pengerjaan lebih singkat dan
ringan.
PENUTUP
a. Kesimpulan
Bajak
merupakan peralatan pengolahan tanah pertama yang penggunaanya ditarik
oleh mesin traktor atau hewan, cangkul merupakan peralatan tradisional
yang digunakan hanya efektif pada penggunaan skala kecil. Bajak ada
bermacam-macam diantaranya bajak singkal, bajak piringan, bajak rotari,
bajak pahat yang memiliki keunggulan masing-masing. Bajak oleh traktor
lebih diunggulkan karena efisiensi penggunaan pengolahan tanah dalam
skala besar.
sumber :
sumber :
http://htn-alatpertanian.blogspot.com/
http://www.scribd.com/alat-dan-mesin-pengolahan-tanah.pdf
http://www.sekop-duasriti.com/
BalasHapusbarangkali butuh komandan