Halaman

Selasa, 27 Maret 2012

PRISMA GELAS

PRISMA GELAS


A.    TUJUAN
-    Mengenal prisma beserta sifat- sifatnya.
-    Menentukan sudut deviasi

B.    ALAT DAN BAHAN
-    Prisma gelas
-    Kertas HVS atau kertas gambar
-    Busur derajat
-    Jarum pentul 4 buah
-    Mistar 30 cm
-    Paku paying
-    Triplek 25 x 25 cm
-    Pensil runcing

C.    PRINSIP TEORI
Prisma adalah benda bening yang diatasi oleh bidang datar yang membentuk sudut-sudut satu sama lainnya.
Gambar. a menunjukkan penampang melintang prisma.















Prisma adalah zat bening yang dibatasi oleh dua bidang datar. Apabila seberkas sinar datang pada salah satu bidang prisma yang kemudian disebut sebagai bidang pembias I, akan dibiaskan mendekati garis normal. Sampai pada bidang pembias II, berkas sinar tersebut akan dibiaskan menjauhi garis normal.
Pada bidang pembias I, sinar dibiaskan mendekati garis normal, sebab sinar datang dari zat optik kurang rapat ke zat optik lebih rapat yaitu dari udara ke kaca.
Sebaliknya pada bidang pembias II, sinar dibiaskan menjahui garis normal, sebab sinar datang dari zat optik rapat ke zat optik kurang rapat yaitu dari kaca ke udara. Sehingga seberkas sinar yang melewati sebuah prisma akan mengalami pembelokan arah dari arah semula. Marilah kita mempelajari fenomena yang terjadi jika seberkas cahaya melewati sebuah prisma seperti halnya terjadinya sudut deviasi dan dispersi cahaya.

1. Sudut Deviasi 

 
Gambar 2.1 menggambarkan seberkas cahaya yang melewati sebuah prisma. Gambar tersebut memperlihatkan bahwa berkas sinar tersebut dalam prisma mengalami dua kalipembiasan sehingga antara berkas sinar masuk ke prisma dan berkas sinar keluar dari prisma tidak lagi sejajar.
Sudut yang dibentuk antara arah sinar datangdengan arah sinar yang meninggalkan prisma disebut sudut deviasi diberi lambang D. Besarnya sudut deviasi tergantung pada sudut datangnya sinar.    
D = i1 + r2 - B .... (2.1)   


Keterangan :   
D = sudut deviasi   
i1 = sudut datang pada prisma   
r2 = sudut bias sinar meninggalkan prisma   
B = sudut pembias prisma Besarnya sudut deviasi sinar bergantung pada sudut datangnya cahaya ke prisma.
Apabila sudut datangnya sinar diperkecil, maka sudut deviasinya pun akan semakin kecil. Sudut deviasi akan mencapai minimum (Dm) jika sudut datang cahaya ke prisma sama dengan sudut bias cahaya meninggalkan prisma atau pada saat itu berkas cahaya yang masuk ke prisma akan memotong prisma itu menjadi segitiga sama kaki,  sehingga berlaku
i1 = r2 = i (dengan i = sudut datang cahaya     ke prisma) dan   
i2 = r1 = r (dengan r = sudut bias cahaya memasuki prisma).   

Sudut deviasi minimum dapat dinyatakan:

dengan :   
n1 = indeks bias medium di sekitar prisma   
n2 = indeks bias prisma   
B = sudut pembias prisma   
Dm = sudut deviasi minimum prisma


D.    PROSEDUR PERCOBAAN
1.    diletakkan kertas HVS diatas triplek/karton, klem dengan paku payung agar tas tidak bergeser.
2.    Diletakkan prisma gelas diatas HVS kemudian dengan pensil yang runcing gambarkanlah bentuk prisma, beri tanda titik pada sudut pembias.
3.    Dimbil kembali prisma dan pada kertas gambar buat garis normal pada titik di sisi AC (lihat gambar a)
4.    Atur dan tarik garis sinar dating (dengan memakai busur) sehingga membentuk sudut dating (d), 45 dengan garis normal dari sisi AC.
5.    Pasangkan kembali prisma, tancapkan jarum pentul P1 dan P2 pada sinar dating dengan jarak 2 cm. (tarik garis, dan tanda putus-putus sampai ke dalam bidang prisma).
6.    Tancapkan jarum pentul P3 dan P4 dimana kedua jarum kelihatan berada dalam satu garis lurus dengan bayangan P1 dan P2 dilihat dari sisi BC.
7.    Diambil kembali prisma dan tarik garis melalui P3 dan P4 dihasilkan berkas sinar keluar, sinar dating dan sinar keluar keduannya berpotongan dan membentuk sudut deviasi (D). dengan garis putus-putus di dalam bidang prisma yang sudah digambarkan.
8.    Tarik garis normal melalui titik K.
9.    Diukur sudut deviasi dan sudut keluar dengan busur.
10.    Diulang  1 sampai dengan 9 untuk sudut datang 40.

E.    TUGAS
1.    Laporkan hasil pengamatan saudara ? (dalam bentuk gambar dan keterangan).
2.    Apa kesimpulan saudara.







1.    Hasil pengamatan
a.    Hasil pengamatan pada sudut datang 45o prisma segitiga sama kaki



















Titik awal sinar datang (dalam praktikum diwakili dengan jarum) dengan jarak P1 2 cm dan P2 membentuk sudut 45O dari garis Normal. Hasil berkas dari sinar datang tadi membentuk sudut bias  dan sudut pantul/sinar keluar sebesar 56O dan sinar bias sebesar 42O.

b.    Hasil pengamatan pada sudut datang 40o prisma segitiga sama kaki



Titik awal sinar datang (dalam praktikum diwakili dengan jarum) dengan jarak P1 2 cm dan P2 membentuk sudut 40O dari garis Normal. Hasil berkas dari sinar datang tadi membentuk sudut bias 50O dan sudut pantul/sinar keluar sebesar 58O.

2.    Kesimpulan :
Dari percobaan diatas dapat diambil kesimpulan. Semakin dekat sudut sinar datang terhadap garis normal, maka semakin besar pula sudut pantul dan sudut bias sinar terhadap garis normal. Begitu pula sebaliknya Semakin jauh sudut sinar datang terhadap garis normal, maka semakin kecil pula sudut pantul dan sudut bias sinar terhadap garis normal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar